![]() |
Takir Untuk Wadah Bubur njajan.com |
Ada bermacam-macam wadah yang bisa
dibuat dengan daun pisang. Tiga di antaranya adalah takir, sudi, dan pincuk. Takir biasanya dibuat sebagai tempat nasi dalam nasi ater-ater (nasi dengan lauk dll yang
dibagikan kepada warga karena ada hajatan). Takir
ini ukurannya cukup besar untuk menampung nasi dan berbentuk balok tanpa tutup.
Sudi, biasanya dipakai untuk tempat
mie, capcay gandum, dan sambal kerni pada nasi ater-ater. Sudi ini
ukurannya kecil, berbentuk lingkaran, dan mengerucut di tengahnya. Pincuk dibuat dengan melipat salah satu
bagian daun pisang lalu dikunci dengan tusukan lidi. Pincuk biasanya dipakai untuk wadah bubur areh atau sate lonthong.
Dalam memakan bubur areh, biasanya sendoknya dari daun pisang yang agak
dilipat, dinamakan suru.
Takir dibedakan menjadi takir
biasa dan takir ponthang. Takir ponthang adalah takir yang diberi helai janur. Takir
dibuat dengan mengunci kedua sisi daun pisang dengan tusukan lidi sehingga
bisa dijadikan wadah yang antitumpah. Takir
dibuat dengan hati-hati agar tidak sobek dan samping kanan-kiri harus
imbang, tidak tinggi sebelah.
Khusus takir, ternyata dalam penamaan dan pembuatannya ini mengandung
filosofi tersendiri lho. Ada yang bilang, takir
berasal dari kata “nata karo mikir (menata
dan berpikir)”. Maknanya, kita perlu
mempertimbangkan dan menata setiap langkah di kehidupan ini dengan tenang,
seksama, mendalam, dan hati-hati agar mendapatkan hasil yang terbaik. Di lain
pihak, Ketua Festival Jenang Solo 2017, Septando H. Safara menuturkan bahwa
makna dari takir adalah takwa dan
zikir di mana takwa dan zikir adalah wadah amalan-amalan kita terhadap Tuhan.
Keseimbangan antara samping kanan-kiri
takir berarti dalam kehidupan
diperlukan keseimbangan, harmoni, dan keselarasan agar tidak berat sebelah. Lidi
yang mengunci takir melambangkan
niat, tekad, dan keteguhan hati serta kegigihan dalam kehidupan agar tidak
mudah jatuh dan putus asa.
![]() |
Takir Untuk Wadah Kue dapurzahra.com |
Daun pisang digunakan karena zaman
dahulu belum ada piring modern dan sejenisnya (adanya yang terbuat dari tanah
liat sehingga kurang praktis). Selain itu, sampah daun pisang mudah terurai dan
kembali ke alam (simbol hubungan manusia dan alam yang selaras dan tak
terpisahkan).
Terima kasih kepada:
Si Gori ⌣
Myself ♡
Tidak ada komentar:
Posting Komentar